Selasa, 10 November 2009

Man Jadda Wa Jada

Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil!


Begitu kira-kira arti dari judul posting di atas.


Quote tersebut saya dapat dari buku yang luar biasa bernutrisi yang ditulis oleh A.Fuadi berjudul Negeri 5 Menara. Buku ini merupakan buku pertama dari trilogi. Yeaaayy..I'm so happy. Saya selalu sangat bersemangat kalau menemukan buku-buku berseri yang apik.


Kenapa saya bilang bernutrisi, well, bukan sekali dua kali saya sempat terdiam sejenak saat membacanya, banyak sekali kata-kata yang membuat saya banyak merenungi tentang hidup, tentang agama saya, tentang orang tua saya, tentang sahabat-sahabat saya, tentang mimpi-mimpi saya.



Secara garis besar buku ini menceritakan tentang perjalanan tokoh utama - Alif Fikri, seorang pemuda yang menuntut ilmu di pondok madani, pesantren di daerah Jawa Timur, yang awalnya mau masuk kesana karena keterpaksaan dari sang Amak (panggilan Ibu dalam bahasa minang). Amak ingin menjadikan Alif sebagai pemimpin agama yang cakap, karena pada dasarnya Alif adalah murid yang termasuk paling pandai di desanya. Menurut pandangan Amak, sekolah2 agama saat ini merupakan sekolah cadangan, yang diisi oleh murid2 yang gagal tembus ke sekolah-sekolah negeri. Apa jadinya agama kita kalau pemimpinnya bukan berasal dari bibit2 yang unggul?

Singkat kata, dengan keterpaksaan tsb, masuklah Alif ke Pondok Madani, tempat dimana Kiai2 dan Ustad2 besar dilahirkan. Disitulah Alif belajar bagaimana menggapai ilmu ikhlas, bagaimana berdamai dengan keinginannya untuk menjadi seorang Insinyur Teknik ITB, dan bagaimana merajut mimpi-mimpi tanpa batas dengan kelima sahabatnya sang Sahibul Menara, yaitu Baso, Raja, Dulmajid, Atang, dan Said.

Ah pokonya membaca buku ini membuat saya merasa sangat kecil di tengah-tengah alam semesta yang maha besar ini, apalagi di depan Tuhan saya ..Allah yang Maha Agung. Saya juga merasa masih kurang bekerja keras dalam mengejar mimpi-mimpi saya, kurang memberi perhatian terhadap sahabat-sahabat baik saya, dan saya merasa saya jauh dari patuh terhadap ibu dan bapak..*duh i want to cry*


Satu lagi yang paling penting..saya belum lagi menguasai ilmu ikhlas sebagaimana yang diajarkan oleh buku ini...it is hard, untuk menjadi ikhlas dalam melakukan segala sesuatu yang bukan menjadi keinginan kita. But I'm willing to learn :)



Kita bisa bermimpi dan berkeinginan, jika Tuhan belum mengabulkannya, jangan pernah berburuk sangka kepada-Nya. Sesungguhnya dia tau apa yang lebih baik untuk kita.
Allah is the God of Master Mind.

Tidak ada komentar: